Sarasehan dan Pembentukan Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) Desa Binangun Puskesmas Singgahan

  • Mar 28, 2024
  • Binangun

http://binangun-singgahan.desa.id – Sabtu (21/09/2019) Jam 09:00 WIB bertempat di pendopo Balai Desa Binangun diadakan acara Sarasehan dan Pembentukan Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) yang diselenggarakan oleh Puskesmas Singgahan bersama Pemerintah Desa Binangun. Dihadirkan ibu-ibu hamil dan menyusui yang merupakan sasaran utama dari program ini, serta turut hadir pula tokoh masyarakat, tokoh agama, kader posyandu, kader PKK, Pemerintah Desa, Bidan Desa dan pihak Puskesmas Singgahan.

Acara dibuka dengan sambutan pertama oleh Sekdes Binangun, Yuli Susanti, S.M  mewakili Kepala Desa yang berhalangan hadir dikarenakan bersamaan dengan acara lain. Yang inti dalam sambutannya adalah sangat mendukung KP-ASI ini karena sangat pentingnya manfaat untuk generasi mendatang. Selanjutnya adalah sambutan dari Pihak Puskesmas Singgahan, dr. Radian  Sesar Mulya. Disampaikan bahwa pemberian ASI eksklusif pada baduta di Indonesia secara umum masih belum maksimal. Hal tersebut tentunya sangat berpengaruh pada pertumbuhan otak dan badan bayi. “Oleh karena itu, diharapkan dengan pembentukan KP-ASI, ada tindak lanjut agar memberikan motivasi pada ibu hamil untuk memberikan ASI eksklusif saat sudah melahirkan nanti”. Imbuhnya.

Selanjutnya penandatanganan Komitmen Pembentukan Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) oleh Kepala Desa Binangun atau yang mewakili beserta perwakilan Pemdes, Pihak Puskesmas, Bidan Desa, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, perwakilan kader posyandu, Kader PKK, perwakilan ibu hamil, dan perwakilan ibu menyusui. Kemudian acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Sapuan dan materi disampaikan dibelakang acara oleh Jazilatun Nikmah, Amd. Gizi.

Materi Pembentukan Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI):

Ø  Kesepakatan Global dan Nasional mengakui bahwa menyusui merupakan suatu proses yang khusus: (1) memberikan gizi ideal bagi bayi dan sumbangan bagi   kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bayi, (2) mengurangi insiden dan tingkat keparahan penyakit infeksi, menurunkan kesakitan dan kematian bayi, (3) memberikan sumbangan bagi kesehatan perempuan melalui pengurangan risiko kanker payudara dan ovarium, serta memperpanjang jarak antar kehamilan, (4) memberikan keuntungan sosial dan ekonomi bagi keluarga dan bangsa, (5) memberikan rasa puas pada hampir semua perempuan yang berhasil menyusui.

Ø  Kekurangan gizi pada awal kehidupan berdampak pada kualitas SDM: (1) anak kurang gizi  akan tumbuh lebih pendek dan melahirkan bayi kecil (berat lahir rendah), (2) kurang gizi (pendek) menghambat perkembangan kognitif, nilai sekolah dan keberhasilan pendidikan, (3) kurang gizi (pendek) pada usia dibawah 3 tahun menurunkan produktivitas pada usia dewasa, (4) gizi Kurang/buruk  merupakan penyebab dasar  kematian bayi dan anak.

Ø  Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian cakupan ASI Eksklusif: (1) kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perlunya pemberian ASI eksklusif, (2) ibu merasa kurang percaya diri, (3) teknik menyusui yang belum benar, (4) meningkatnya peredaran Susu Formula, (4) belum optimalnya peran Peraturan Perundang-undangan, (5) pencatatan dan pelaporan yang belum lengkap dan tidak lancar.

Ø  Tumbuh kembang janin dan bayi: Gizi pada 1000 hari pertama kehidupan (janin dan bayi 2 tahun). Dampak jangka pendek (perkembangan otak, pertumbuhan massa tubuh dan komposisi badan, metabolisme glukosa, lipids, protein/hormon/receptor/gen), dampak jangka panjang (kognitif dan prestasi belajar, kekebalan kapasitas kerja, diabetes/obesitas/penyakit jantung dan pembuluh darah/kanker/stroke/disabilitas lansia)

Ø  Penyebab masalah gizi: (1) asuhan gizi yang tidak optimal terutama pemberian makanan ibu dan anak (makanan ibu hamil, ASI Eksklusif, MPASI), (2) keterbatasan daya beli, ketersediaan pangan tingkat rumah tangga rentan, (3) anak sering sakit, lingkungan sehat dan akses pelayanan kesehatan belum merata.

Ø  Masa emas dan kritis pertumbuhan dan perkembangan anak: (1) pada masa kehamilan dan pertumbuhan janin, dan (2) pertumbuhan bayi dan anak.

Ø  Lima titik kritis pada kehidupan anak: (1) semasa dalam kandungan, (2) umur 0-6 bulan, (3) umur 7-8 bulan, (4) umur 9-12 bulan, dan (5) umur 13-24 bulan.

Ø  Akibat kekurangan gizi: hambatan perkembangan otak, kecerdasan, kemampuan belajar dan rendahnya produktifitas yang bersifat permanen (irreversible).

Ø  Bahaya pemberian susu formula: (1) lebih mudah diare, (2) diare menetap/kronis, (3) kurang gizi/kekurangan vitamin A, (4) meningkatkan resiko kematian, (5) lebih mudah alergi dan tidak cocok, (6) meningkatkan resiko beberapa penyakit kronis, (7) kelebihan berat badan, (7) nilai tes kecerdasan lebih rendah, (8) kemungkinan si ibu lebih cepat hamil kembali dan rentan resiko anemia, kanker payudara dan ovarium.

Ø  Manfaat ASI bagi bayi: (1) makanan alami sempurna, (2) mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi, pertumbuhan dan perkembangan, (3) mengandung asam lemak tak jenuh rantai panjang, (4) mengandung zat kekebalan tubuh untuk mencegah bayi dari infeksi, (5) melindungi bayi dari alergi, (6) aman dan terjamin kebersihan, (7) tidak pernah basi, (8) membantu memperbaiki refleksi menghisap, menelan dan pernafasan bayi.

Ø  Manfaat Program ASI eksklusif bagi ibu: (1) Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi, (2) Mempercepat pemulihan kesehatan ibu, (3) Menunda kehamilan berikutnya, (4)Lebih praktis, lebih mudah diberikan kepada bayi setiap saat bayi membutuhkan, (5) Menumbuhkan rasa percaya diri ibu untuk menyusui, (6) Bayi lebih sehat tidak sering sakit, dan (7) Mengurangi biaya untuk pemeliharaan kesehatan ibu dan bayi.

Ø  Keuntungan psikologi menyusui : (1) kedekatan hubungan kasih sayang antara ibu dan anak, (2) ibu lebih puas secara emosional, (3) bayi jarang menangis, (4) ibu berperilaku lebih menyayangi, (5) meniadakan keinginan untuk menyiksa atau menelantarkan bayinya, (6) bayi ASI lebih baik perkembangan kecerdasannya.

Mari kita dukung IMD (Inisiasi Menyusu Dini) dan pemberian ASI eksklusif selama usia 0-6 bulan dan masa lanjutan sampai usia 2 tahun, demi tumbuh kembang dan kecerdasan anak serta ragam manfaat untuk ibu dan keluarga. (RE/BIN)

Reposted from the previous website